Petir |
Ion Positif dan Negatif |
Awan,
pada umumnya kurang lebih mengandung listrik. Secara mekanik, thermodinamika,
energi kimia diubah menjadi energi listrik dengan kutub yang terpisah.
Kebanyakan petir memiliki fase waktu, antara lain:
- Fase Waktu Pertumbuhan, sekitar 10 - 20 menit
- Fase Waktu Puncak, sekitar 15 - 30 menit
- Fase Waktu Menghilang, sekitar 30 menit
Dalam
kondisi cuaca yang normal, perbedaan potensial antara permukaan bumi dengan
ionosphere adalah sekitar 200.000 sampai 500.000 Volts, dengan arus sekitar
2x10-12 Amperes/m2 . Perbedaan potensial ini diyakini
memberikan kontribusi dalam distribusi badai petir (Thunderstorm) di
seluruh dunia.
Pada
lapisan atmosphere bertebaran gumpalan-gumpalan awan yang diantaranya terdapat
awan yang bermuatan listrik. Awan bermuatan listrik tersebut terbentuk pada
suatu daerah dengan persyaratan:
- Kondisi udara yang lembab (konsentrasi air yang banyak)
- Gerakan angin ke atas
- Terdapat inti Higroskopis
Kelembaban terjadi karena adanya
pengaruh sinar matahari yang menyebabkan terjadinya penguapan air di atas
permukaan tanah (daerah laut, danau). Sedangkan pergerakan udara ke atas
disebabkan oleh adanya perbedaan tekanan akibat daerah yang terkena panas
matahari bertekanan lebih tinggi atau karena pengaruh angin. Di samping itu
terdapat Inti Higroskopis sebagai inti butir-butir air di awan akibat proses
kondensasi. Ketiga unsure inilah yang diperlukan untuk menghasilkan awan
guruh/awan Commulonimbus yang bermuatan negative yang karakteristiknya
berbeda-beda sesuai dengan kondisi tempatnya. Muatan awan bawah yang negatif
akan menginduksi permukaan tanah menjadi positif maka terbentuklah medan
listrik antara awan dan tanah (permukaan bumi). Semakin besar muatan yang
terdapat di awan, semakin besar pula medan listrik yang terjadi dan bila kuat
medan tersebut telah melebihi kuat medan tembus udara ke tanah, maka akan
terjadi pelepasan muatan listrik sesuai dengan hukum kelistrikan, peristiwa
inilah yang disebut petir.
Secara umum petir itu dapat terjadi
di dalam awan itu sendiri, antara awan dengan awan, antara awan dengan udara,
dan awan dengan bumi (tanah). Kemungkinan-kemungkinan tersebut melahirkan empat
tipe petir, yaitu :
1.
Petir dari awan ke Tanah (CG) petir
ini tergolong berbahaya dan paling merusak, berasal dari muatan yang lebih
rendah lalu mengalirkan muatan negatif ke tanah. Terkadang petir jenis ini
mengandung muatan positif (+) terutama pada musim dingin.
2.
Petir dalam awan (IC), merupakan
tipe yang paling sering terjadi antara pusat muatan yang berlawanan pada awan
yang sama.
3.
Petir antar awan (CC), terjadi
antara pusat muatan dari dua awan yang berbeda. Pelepasan muatan nya sendiri
terjadi saat udara cerah antara awan tersebut.
4.
Petir awan ke udara (CA) terjadi
jika udara di sekitaran awan yang bermuatan positif (+) berinteraksi dengan
udara yang bermuatan negatif (-). Jika ini terjadi pada awan bagian bawah maka
merupakan kombinasi dengan petir tipe CG. Petir CA tampak seprti jari-jari yg
berasal dari petir CG
Menurut muatannya sendiri, petir dibagi menjadi dua yaitu petir negatif (+) dan petir positif (-). Perbedaannya yaitu petir negatif cenderung menyambar berulang ulang dan bercabang cabang seperti sebuah akar pohan, sedangkan petir positif hanya menyambar sekali.
Umumnya petir-petir mengincar korban di wilayah datar yang terbuka. Besar medan listrik minimal yang memungkinkan terpicunya petir ini adalah sekitar 1.000.000 volt per meter. Bayangkan betapa mengerikannya jika lompatan bunga api ini mengenai tubuh makhluk hidup! Korban tiba-tiba terpental ketika sebuah petir menyambar. Seperti juga korban lainnya, ia tewas seketika dengan tubuh terbakar. Apabila petir menyambar rumah, rumah tersebut akan rusak dan perabotan elektronik akan rusak seperti telepon, televisi, atau yang lainnya. Kebanyakan disebabkan karena kelebihan voltase yang mengalir melalui media listrik (kabel) terlalu besar sehingga mampu membakar komponen elektronis didalamnya.
Bagaimanakah
cara menghindari fenomena alam yang berbahaya ini, berikut ini beberapa cara
menghindarinya:
1. Menuju
bangunan yang telah dilindungi dengan penangkal petir atau mendekatlah ke mobil
atau truk. Lebih aman lagi jikalau anda mengamankan diri ketika melihat tanda
hari akan hujan, ingat biasanya hujan didahului oleh kilat dan petir.
2. Memakai
sepatu dari kulit atau karet yang tidak bocor, usahakan memakai kaos kaki yang
kering, sebagai upaya memisahkan tubuh kita dari tanah sehingga petir enggan
melalui tubuh kita.
3. Jika
berada diluar rumah hindari area terbuka, tempat tinggi lokasi yang berair,
dibawah pohon yang tinggi dan benda logam yang menjulang tinggi.
4. Jika
tempat berlindung tidak diperoleh anda harus berjongkok tapi hindarkan tangan agar tidak menyentuh tanah
dan jangan berbaring, karena akan memudahkan penyaluran tenaga petir ke tanah.
5. Jika
berada diluar ruangan jangan berdiri bergerombol dengan orang lain buatlah
jarak orang ke orang sekitar lima meter
di antara masing-masing orang.
6. Jika
berada ditempat terbuka dan merasakan rambut kita berdiri itu pertanda petir
akan menyambar kita, kita harus melakukan gerakan rukuk yaitu menekuk badan
kearah depan dan menempatkan tangan diatas kedua lutut,.
7. Jika
berada dalam ruangan hindarilah dekat pintu, jendela dan tempat yang berair.
8. Barang
barang elektronik seperti televisi, radio, komputer dll sebaiknya dimatikan dan
cabut kabel power dari stop kontak listrik. Jika peralatan elektronik tersebut
tidak memungkinkan dicabut seperti halnya telepon, menjauhlah dari padanya.
9. Begitu
pula jika membawa HT, HP dan Radio Saku matikansegera, pisahkan antenna dari
bodi untuk mengurangi rangsangan petirmenyambar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar